Pengertian Bunga Nominal
Tingkat bunga nominal
(atau tingkat persentase tahunan) adalah laju tahunan yang sering dikatakan
sebagai berikut: pinjaman ini adalah pada tingkat bunga 12% per tahun, digandakan bulanan. perhatikan bahwa ini bukan tingkat bunga per periode.
Tingkat suku bunga
biasanya ditetapkan secara tahunan. Penggunaan perjanjian-perjanjian yang
dibuat memungkinkan tingkat suku bunga untuk diatur secara khusus sehingga
bunga dapat dibayarkan beberapa kali dalam satu tahun. Misalnya, per bulan, per
tiga bulan, per enam bulan, dan sebagainya.
Sebagai contoh, pembayaran
selama satu tahun dapat dibagi menjadi empat kali tiga bulanan dengan tingkat
suku bunga 2.5 % per tiga bulan. Sama hal nya jika dikatakan 10% dibayarkan
pertiga bulan dalan satu tahun. Biasanya, tingkat suku bunga itu dikatakan
sebagai “ 10% yang bersusun setiap 3 bulan ”. Apabila dikatakan dengan cara
tersebut, maka tingkat suku bunga 10% disebut tingkat suku bunga nominal dan
dinyatakan sebagai notasi r.
Nilai mendatang untuk
pinjaman sebesar Rp 1.000,- pada akhir tahun pertama dengan tingkat suku
bunga10% yang bersusun setiap tiga bulan adalah :
F4 = 1.000 (1 + 0,025)4 =
1.103,81
Apabila disepakati untuk
menggunakan tingkat suku bunga 10% yang dibayarkan hanya sekalidi akhir tahun,
maka :
F1 = 1.000 (1 + 0,10)1 =
1.100
Pembayaran bunga yang
dilakukan lebih dari sekali dalam satu tahun melibatkan nilai diakhir tahun
lebih besar dibandingkan dengan jika bunga hanya dibayarkan sekali dalam satu
tahun.
PENGERTIAN SISTEM
BUNGA EFEKTIF
Sistem bunga efektif adalah kebalikan dari
sistem bunga flat, yaitu porsi bunga dihitung berdasarkan pokok hutang tersisa.
Sehingga porsi bunga dan pokok dalam angsuran setiap bulan akan berbeda, meski
besaran angsuran per bulannya tetap sama. Sistem bunga efektif ini biasanya
diterapkan untuk pinjaman jangka panjang semisal KPR atau kredit investasi.
Dalam sistem bunga efektif ini, porsi bunga
di masa-masa awal kredit akan sangat besar di salam angsuran perbulannya, sehingga
pokok hutang akan sangat sedikit berkurang. Jika kita hendak melakukan
pelunasan awal maka jumlah pokok hutang akan masih sangat besar meski kita
merasa telah membayar angsuran yang jika ditotal jumlahnya cukup besar.
Jika dibandingkan kedua sistem bunga itu,
maka masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan sistem bunga
flat adalah jika kita hendak melakukan pelunasan awal, maka porsi pokok hutang
yang berkurang cukup sebanding dengan jumlah uang yang telah kita angsur. Namun
kelemahannya, bunga itu cukup besar karena dihitung dari pokok hutang awal.
Sistem bunga efektif akan lebih berguna
untuk pinjaman jangka panjang yang tidak buru-buru dilunasi di tengah jalan,
karena jika kita membandingkan nominal bunga yang kita bayarkan, jauh lebih
kecil dari sistem bunga flat.
Misalkan
r = tingkat bunga nominal per tahun (selalu per tahun)
M = jumlah periode pembungaan dalam setahun
ief = tingkat bunga efektif per tahun (selalu per tahun)
r = tingkat bunga nominal per tahun (selalu per tahun)
M = jumlah periode pembungaan dalam setahun
ief = tingkat bunga efektif per tahun (selalu per tahun)
Kemudian tingkat bunga per periode
bunga (i) adalah
i = r / M (2.12)
tingkat bunga efektif adalah
(1+ief) = (1+r/M)M (2.13)
atau
i = (1+r/M)M – 1 (2.14)
Contoh bisa dilihat sebagai berikut
i = r / M (2.12)
tingkat bunga efektif adalah
(1+ief) = (1+r/M)M (2.13)
atau
i = (1+r/M)M – 1 (2.14)
Contoh bisa dilihat sebagai berikut
Selama bertahun-tahun, kartu kredit
biasanya mengenakan bunga 18%
untuk pinjaman yang belum dibayarkan.
ief = (1+0.18/12)12 – 1
ief = 0.1926 atau 19.26%
untuk pinjaman yang belum dibayarkan.
ief = (1+0.18/12)12 – 1
ief = 0.1926 atau 19.26%
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar